Jumat, 26 November 2010

PERSONALIA

I.  PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI
A.    Pendahuluan
Organisasi merupkan wahana untuk mencapai tujuan. Agar tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi-fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia, yang diberi wewenang dan tanggung jawab.
B.     Macam / Jenis Personalia
Di dalam perusahaan terdapat 2 macam tenaga kerja, yaitu : (1) tenaga eksekutif, yaitu mempunyai 2 tugas pokok, yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen. (2) Tenaga Operatif, yang merupakan tenaga terampil yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas dapat dilakanakan dengan baik. Tenaga operatif ini dibagi menjadi 3 golongan yakni : tenagaa terampil, tenaga setengah trampil, dan tenaga tidak terampil.
C.    Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
·      Dari dalam perusahaan, berasal dari promosi atau transfer di dalam perusahaan. Cara ini merupakan cara terbaik. Disamping itu tidak memerlukan biaya yang banyak.
·      Teman-teman para karyawan. Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa karyawan sudah mengetahui kualifikasinya.
·      Lembaga penempatan tenaga kerja. Yang bertugas menyalurkan tenaga kerja-tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
·      Lembaga pendidikan, yang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
·      Masyarakaat umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan. Cara ini umumnya biayanya sangat besar.
D.    Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi ada 2 masalah penting yang harus diatasi lebih dulu, yaitu :
1.    Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
·         Batas maksimum dan minimun usia.
·         Pendidikan minimal yang dimiliki.
·         Pengalaman kerja yang diperoleh.
·         Bidang keahlian yang dimiliki.
·         Ketrampilan lain yang dimiliki.
·         Pengetahuan-pengetahuan lainnya dan sebagainya.
       Untuk menentukan kualitas tenaga kerja ini, pertama tama harus mebuat suatu analisa jabatan, dari hasil jabatan ini, akan diperoleh suatu deskripsi jabatan, berdasarkan deskripsi jabatan ini ditentukanlah spesifikasi jabatan.
2.    Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi 2 hal pokok, yakni :
a)      Analisa beban tenaga kerja yang meliputi peramalan penjualan, penyusunan jadwal waktu kerja dan penetuan jumlah tenaga kerja. Hasil analisis ini merupakan dasar penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan satu beban kerja pada satu periode tertentu.
b)      Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3.    Proses Seleksi
Seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a)      Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk. Pelamar yang tidak memenuhi syarat dinyatakan tidak dapat mengikuti seleksi berikutnya.
b)      Wawancara pendahuluan. Ini dimaksudkan untuk mengetahui secara sekilas tentang penampilan dan latar belakang kehidupan pelamar.
c)      Psycho test. Tujuan pokoknya adalah menguji kebenaran pernyataan-pernyataan yang telah diberikan pada tahap wawancara pendahuluan. Psycho test meliputi 5 hal, yaitu : menguji sikap seseorang, bakat seseorang, minat seseorang, kepribadian seseorang, dan kecakapan seseorang.
d)     Wawancara lanjutan, yaitu usaha untuk menggali berbagai informasi yang dianggap penting tentang pelamar.
e)      Pengujian referensi, yaitu pengujian tentang berbaga hal tentang pelamar dari seseorang yang dianggap paling mengetahui.
f)       Pengujian kesehatan.
g)      Masa orientasi, merupakan tahap pengujian yang paling akhir, untuk melihat apakah pelamar benar-benar mampu bekerja dengan baik.
E.     Pengembangan Karyawan
Untuk lebih meningkatkan keterampilan kerja dengan harapan agar :
·         Tingkat produktivitas bertambah.
·         Mengurangi tingkat kecelakaan.
·         Mengurangi besarnya kerusakan hasil.
·         Dan meningkatkan gairah dalam bekerja.
       Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan, yakni : (1) dilaksanakan di dalam perusahaan sendiri. (2) dilaksanakan di luar perusahaan.
F.     Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa upah dan gaji. Dalam masalah pengupahan, terdapat 3 macam teori upah ekonomi, yakni :
1.      Teori Pasar, konsep ini menganggap bahwa uph ditentukan oleh hasil proses perundingan.
2.      Teori standard hidup, teori ini menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan jaminan kepada buruh.
3.      Teori kemampuan untuk membayar, teori ini mempunyai anggapan bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar. Apabila perusahaan memperoleh laba besar, maka karyawan harus menerima tambahan upah dari keuntungan tersebut.
G.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a.    Pasar tenaga kerja, besar kecilnya tingkat upah bagi buruh dipengaruhi oleh mekanisme penawaran dan permintaan tenaga kerja.
b.    Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
c.    Tingkat keahlian yang diperlukan.
d.   Situasi laba perusahaan dan peraturan pemerintah.
H.    Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan, yaitu :
1.    Upah langsung, yang merupakan bentuk yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk sejumlah uang yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu.
2.    Gaji, merupakan dasar pembayaran metode yang lama waktu mengerjakan suatu pekerjaan, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
3.    Upah satuan,  metode upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan. Sehingga sering berakibat rendahnya kualitas barang.
4.    Komisi, merupakan sejumlah uang yang dibayarkan untuk setiap unit yang terjual.
5.    Premi shift kerja, merupakan upah yang diberikan kepada para karyawan karena bekerja di luar jam kerja normal.
6.    Tunjangan tambahan, untuk menarik agar karyawan bersedia bekerja di perusahaan dalam waktu yang lama.
I.       Upah Insentif
Upah insentif ini adalah untuk mendorong karyawan agar bekeerja dengan lebih produktif  karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
·         Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
·         Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
·         Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
Adapun macam-macam dari bentuk upah insentif, yaitu : full participation yang merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik di mana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan. Dan yang kedua group insentif plan yang diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan seperti :
·         Peningkatan produktivitas.
·         Penurunan biaya tenaga kerja per unit.
·         Perbaikan kualitas produk.
·         Dan pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.
II.  HUBUNGAN PERUBAHAN
A.    Hubungan Perburuan Pancasila
Hubungan perburuan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Dalam hubungan perburuhan Pancasila ini, buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, artinya karyawan tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang. Bilamana terjadi adanya ketidaksepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekankan pembicaraan antara mereka yaitu : (1) Boikot yang dilakukan oleh buruh, (2) Pemogokan yang ditempuh oleh buruh, (3) Penghasutan yang dilakukan untuk mendukung, (4) Memperlambat kerja yang dilakukan oleh karyawan.
B.     Perjanjian Kerja Bersama
Pada umumnya buruh dalam posisi lemah. Untuk mengatasi masalah ini pihak manajemen harus dihadapi oleh para buruh secara bersama. Cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan perjanjian kerja bersama. Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi materi perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
Hak-hak buruh
Materi-materi buruh yang dicantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama antara lain :
·      Besarnya gaji/upaah minimal, tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
·      Hak untuk mendapat santunan, promosi.
·      Hak untuk mendapat keterampilan, pesangon.
Kewajiban Buruh
Untuk melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya, misalnya :
·      Datang bekerja tepat pada waktunya.
·      Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi.
·      Berusaha meningkatkan poduktivitas.
·      Mengikuti peraturan yang ditetapkan.
·      Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan.
·      Menyumbangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat serta bekerja sesuai yang digambarkan.
Hak Pengusaha
Hak-hak pengusaha sebagai materi pembuatan PKB antara lain :
1.    Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan, hak untuk menentukan seseorang yang dianggap baik.
2.    Hak untuk menegur, hak memberi promosi dan hak untuk memecat.
Kewajiban Pengusaha
Kewajiban pengusaha antara lain :
a)    Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama.
b)   Memperlakukan semua karyawan secara adil.
c)    Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan.
C.    Macam-macam Perjanjian Kerja
Terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu : (1) Closed shop agreement yang hanya berlaku  bagi pekerja / buruh. (2) Union shop agreement yang mengharuskan kepada karyawan untuk menjadi anggota serikat. (3) Open shop agreement yang memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
D.    Konflik dalam Hubungan Kerja
Konflik dalam hubungan kerja biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak antara laain pihak buruh dan pengusaha. Penyelesaian konflik dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : diselesaikan oleh mandor, jika tidak berhasil oleh kepala bagian dengan wakil buruh yang bersangkutan, kalau tidak berhasil juga oleh manajer sebagai wakil perusahaan, jika belum berhasil juga dengan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah, apabila belum juga akan dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.
E.     Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara , yakni : konsiliasi yaitu konsiliator sebagai pendamai, tidak mempunyai wewenang apapun dalam mencapai persetujuan tersebut. Mediasi yang berwenang untuk memberikan saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan. Arbitrasi yaitu keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrator. Adapun macam-macam Arbitrasi yakni :
a)      Arbitrasi Sukarela yaitu dengaan cara sukarela.
b)      Arbitrasi Paksaan yang diatur dengan peraturan yang dibuat oleh Pemerintah.
c)      Arbitrasi Otomatis yang dilakukan apabila setiap kali terjadi masalah yang tidak terselesaikan.
F.     Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak. Sedangkan lembaga tripartite adalah masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha, dan masyarakat.
G.    Mecegah Konflik
Ada beberapa cara dalam mencegah timbulnya konflik, diantaranya :
1.    Melaksanakan lembaga keluhan dengan baik.
2.    Mengadakan survey gairah kerja secara rutin.
3.    Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan.
4.    Mengikut sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

Senin, 22 November 2010

MAKALAH PENGANTAR BISNIS "PERUSAHAAN MANUFAKTUR"

PENDAHULUAN
Aneka Gas Industri didirikan sejak tahun 1916 pada saat koloni Belanda, mengalami perubahan status dan kepemilikan beberapa kali, mulai dari nasionalisme pemerintahan Indonesia di bawah departemen perindustrian dan energy (BAPPIT) dengan nama PT Aneka Gas Industri (Persero) yang pertama kali diperkenalkan pada tanggal 21 September 1971. Perubahan status kepemilikan dari pemerintah kepada investor asing pada tahun 1996, yang akhirnya pada tahun 2004 kepemilikannya berubah menjadi perusahaan swasta nasional, yang status kepemilikannya dimiliki oleh Aneka Mega Energi dan Rachmat Harsono.
Pengalaman yang panjang telah membuktikan kestabilan dan kematangan perusahaan dalam menghadapi perubahan, untuk beradaptasi dan menjadi lebih besar dan lebih baik dalam perkembangan ekonomi dan industry di Indonesia. Melalui pengalaman ini, Aneka Gas Industri yakin dapat mencapai visinya yaitu menjadi perusahaan yang terbaik di gas industry dengan jaringan yang terluas di Indonesia.
Aneka Gas Industri, yang memiliki pengalaman hampir 100 tahun lamanya di bidang gas industry, merupakan perusahaan swasta nasional dengan berbagai produk dan jasa pada bidang gas industry guna untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan mulai dari medis, manufaktur, engineering, minyak dan gas, bahkan labotarium.
Aneka Gas Industri sebagai supplier gas medis untuk industry medis dan kesehatan terbesar sejak tahun 1945, dengan menyediakan gas oksigen, udara tekan, nitrous oksida, sulfur heksaflourida dan gas-gas medis lainnya. Aneka Gas Industri juga menyediakan sistem instalasi gas medis dan peralatan gas untuk rumah sakit.

PT. ANEKA GAS INDUSTRI

Proses Produksi:
Carbon Dioxide Plant (CO2)
Bahan Baku Utama:
Raw Gas
Jenis Produk:
Liquid Carbon Dioxide (LCO2)
Carbon Dioxide Gas
Dry Ice
Kapasitas Produksi:
5000 Kg/Jam

Sarana Distribusi

Truck : Mengangkut Gas dalam kemasan Cylinder atau PGS
Lorry Tank : Mengangkut gas dalam bentuk atau fasa Liquid
ISO Tank : Mengangkut gas dalam bentuk atau fasa Liquid
Styrofoam Box (For Dry Ice)
Kemasan

Sifat Carbon Dioxide
Kimia : Gas yang tidak dapat terbakar
Warna : Tidak berwarna
Rasa : Rasa sedikit mengigit
Bau : Sedikit berbau tajam, agak pedas
Berat Molekul : 44.01
Tekanan kritis : 73.825 Bar
Temperatur kritis : 31.01
C
Titik triple : 56.6
C à 5.179 Bar
Gas Application

SISTEM INSTALASI GAS MEDIS DAN PERALATAN UNTUK RUMAH SAKIT
I. SISTIM PEMIPAAN SENTRAL GAS MEDIS
A. Mendukung penyediaan gas medis dengan lebih aman dan lebih terjamin.
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, gas medis yang digunakan haruslah bersih, dan memiliki kemurnian tinggi dan tersedia pada tekanan yang stabil. Secara konvensional, silinder tekanan tinggi langsung dibawa ke dalam ruangan ICU atau ruang perawatan medis. Namun timbul masalah dari aspek keselamatan dan kesehatan. Bahaya seperti pergantian silinder, sifat gas yang mudah terbakar, manajemen kebersihan gas silinder itu sendiri, dan keharusan berhati-hati dalam menangani gas bertekanan tinggi.
Sistim instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan tersebut. Berikut beberapa kondisi yang harus dipenuhi dalam sistem ini, yaitu :
• Tidak memberikan gas jenis lain.
• Gangguan yang spontan tidak boleh terjadi dalam pengadaan gas.
• Gas dengan kemurnian tinggi harus diadakan dari outlet gas medis.
• Dibutuhkan tekanan gas yang stabil.
Sistem gas medis ini, telah lulus undang-undang dan standar tersebut juga telah lulus standar ketat perusahaan ini. Dan pasti “lebih aman dan lenih terjamin”.

2. PERALATAN PENGADAAN
A. Stasiun Pengadaan Gas Medis yang Berkualitas dan Terpercaya
Dalam hal penggunaan oksigen, nitrous oksida,dll. Dalam gas silinder bertekanan tinggi, silinder yang digunakan ad 2 bagian. Yang pertama digunakan untuk penyediaan gas, dan bagian kedua untuk cadangan. Medical air supply station menyediakan udara tekan bersih dengan tingkat kemurnian tinggi, dimana kotoran telah dikeluarkan. Pompa vakum untuk mempertahankan daya hisap yang tinggi. Selain itu, supply station dilengkapi dengan sistem monitor untuk mendapatkan kondisi operasional sehingga dapat menyediakan gas medis secara terus menerus, stabil, dan menyeluruh. Berikut macam-macam peralatan pengadaan :

berikut keterangannya :
1. HCM-G/ HCM-L MANIFOLD
2. Mth Manifold untuk gas dalam silinder. Apabila sisi servis kosong, gas akan mengalir secara otomatis dari sisi cadangan.
3. MT-5 Manifold ekonomis untuk gas dalam silinder.
4. Mah Manifold untuk gas dalam silinder. Change over dari satu sisi ke yang lain sepenuhnya otomatis dan tekanan pengadaan gas diindikasi secara digital.
5. LGR Header Manifold untuk kebutuhan darurat. Dipasang untuk kebutuhan pada saat kebutuhan darurat.
6. Compressed Air Supply Station. Terdiri dari oil-free compressor, aftercooler, receiver tank, medical pure pack. Medical Air Unit (kiri) teriri dari refrigerated dryer dan regulator yang berguna untuk Rumah Sakit kecil.
7. Medical Pure Pack, terdiri dari dessicant dryer dan filter dengan efisiensi tinggi. Memberikan udara kering dan bersih tanpa partikel, oli ataupun gas beracun.
8. Oil Sealed Vacuum Station, memberikan tingkat vakum yang tinggi dan paket unit mengombinasikan receiver, bacterial filter, untuk menghemat tempat dan tenaga kerja.
9. Water Sealed Vacuum Station, terdiri dari water sealed pumps, receiver, bacterial filter, dan control panel.
10. Shut Off Valve, pada saat darurat atau pemeliharaan, valve utama ditutup untuk menutup semua pemipaan dan section valve ditutup untuk menutup masing-masing lantai atau departemen. Tersedia juga valve yang dilengkapi dengan gauge.
11. Pipa Berwarna, pipa tembaga dilapisi warna untuk masing-masing gas.

3. PERALATAN OUTLET
A. Berbagai macam tipe outlet gas medis untuk aplikasi pada berbagai kondisi perawatan.
Outlet gas medis yang digunakan oleh staf medis seperti para dokter dan suster untuk perawatan medis harian harus di design sedemikian rupa agar mencegah adanya kesalahan penyambungan ke gas medis yang berbeda dan tidak seharusnya. Perusahaan ini mengembangkan sistem “pin guide” untuk mencegah kesalahn penyambunagn secara mekanis. Berikut macam-macam peralatan outlet, yaitu:

1. NSV Type Outlet, dimana gas mulai mengalir.
2. CPS Type Outlet, untuk memudahkan pemeliharaan.
3. Reel type outlet, dipasng pada langit-langit palsu.
4. Ceiling type outlet, dilengkapi dengan alat untuk menarik kembali retractor yang memberikan panjang yang dikehendaki.
5. Ceiling column, dilengkapi dengan outlet gas medis dan soket listrik.
6. Motor driven ceiling column, unit ini menggunakan tenaga motor dan diaturr dengan control switch.
7. Ceiling module, biasanya digunakan pada NICU dan ruang incubator.
8. Nitrogen console unit, digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakan alat bedah di ruang OK.
9. Anesthetic gas scavenging, unit ini menghisap sisa gas anestesi melalui pipa scavenging.

4. SISTEM ALARM DAN PERALATAN PELENGKAP
A. Sistem alarm untuk monitor pengadaan gas medis yang stabil.
Untuk mempertahankan stabilitas penyediaan gas medis, diperlukan siatem monitor yang dapat melacak aliran gas kasat mata dari sumber penyediaan gas melalui sistem pemipaan sampai ke bagian yang menggunakn gas tersebut. Perusahaan ini telah menawarkan berbagai macam sistem monitor. Dengan sistem ini, turunya tekanan dan kerusakan pada sentral gas dapat diperoleh dengan pasti dengan menggunakan pelacakan audio visual. Peralatan pelengkap yang digunakan dengan cara menghubungkan outlet gas medis harus dapat memberikan akurasi tinggi untuk mengontrol aliran gas medis secara benar. Semua peralatan medis digunakan secara langsung pada pasien. Berikut macam-macam peralatan pelengkap, yaitu :

1. Medical gas main monitor untuk diruang monitor, model terbaru dengan display touch panel, dapat memonitor semua pengadaan dan kodisi distribusi sistem gas medis di rumah sakit.
2. Medical gas area monitor untuk nurse station, model terbaru dengan display digital untuk memoniror kondisi gas medis untuk area tertentu. (keterangan no 3 sama dengan ket no 2)
3. –
4. Medical gas alarm panel tipe 3 gas, panel alarm yang terintegrasi, terdiri dari kombinasi pressure gauge dan pressure sensors untuk memonitor kondisi pengadaan gas medis.
5. Medical gas alarm tipe 6 gas.
6. Mt-57 type alarm panel, digunakan untuk memonitor tekanan pada pipa sekaligus kondisi supply station dan memberikan signal audio visual apabila keadaan abnormal.
7. Wall suction unit model fa (kanan), botol dapat dilepaskan dengan mudah dengan tombol yang tersedia.
8. Wall suction unit model isu-918, botol dapat dilepaskan dengan mudah dengan cara melonggarakan penjepit.
9. Oxygen flowmeter dengan humidifier oxytune, disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat juga digunakan dengan disposable humidifier.
10. Thoracic suction unit, memberikan daya hisap berkekuatan lemah untuk perawatan terus-menerus untuk pasien pasca operasi.
11. Kick suction unit digunakan untuk daya hisap yang membutuhkan kapasitas besar pada ruang OK dan ruang bersalin.
12. Twin otlet
13. Adapter.

5. BEDHEAD UNIT

A. Menciptakan ruang perawatan dengan banyak fungsi dan fasilitas yang baik.
Bedhead unit ini merupakan bedhead horizontal dengan menggabungkan berbagai macam fungsi yang dibuthkan oleh para dokter dan suster dalam melakukan diagnosa dan perawatan medis dan juga untuk penerangan dan komunikasi pasien.

6. OXYGEN CONSENTRATOR
A. Apakah yang dimaksud dengan Oxygen Concentrator ?
Oxygen concentrator adalah sebuah alat yang menyediakan oksegen dengan tingkat kemurnian tinggi dengan cara memisahkan gas-gas lain, seperti Nitrogen, dari udara dengan menggunakan adsorben. Berikut beberapa keunggulan Oxygen Concentrator adalah sebagai berikut :
• Hanya membutuhkan listrik.
• Berfungsi secara automatis dengan sistem control yang mudah digunakan.
• Tingkat ebisingan rendah.
• Tersimpan di dalam cabinet sehingga terlindung dari debu.
• Di desain sedemikian rupa sebagai paket dengan pemasangan yang mudah dan cepat.
• Beroperasi 24 jam melalui sistem pemipaan sentral.
• Tidak memerlukan banyak tabung dan mengurangi biaya logistic.
• Dapat melakukan pengirisan ke dalam tabung apabila ditambah dengan stasiun pengisian

Pengikut