NAMA : JULAITA DEWI
KELAS : 4EB 19
NPM : 29210449
Perusahaan
membutuhkan kas untuk membiayai operasi perusahaan, misalnya membeli barang dan
jasa, membayar gaji karyawan, membayar utang, dan membayar dividen kepada
pemilik (distribusi). Oleh karena itu kas perlu dikelola secara efektif untuk
menjaga kesehatan perusahaan tersebut. Kas sangat penting untuk menggerakan
usaha perusahaan. Manajemen kas yang efektif meliputi pembuatan rencana yang
baik untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan profitabilitas. Manajemen
sering menghadapi dilema dalam pengelolaan kas. Disatu sisi manajemen harus
menghindari jumlah kas yang terlalu kecil dalam perusahaan (likuiditas), agar
dapat meminimumkan risiko insolvensi (risk of insolvency), di sisi lain
manajemen dituntut melakukan investasi.
Manajemen
harus menghindarkan jumlah kas yang terlalu besar (menganggur), sebab kas yang
menganggur tidak akan memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan.
Manajemen kas didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai
aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian dan pengawasan
terhadap posisi kas. Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu likuiditas dan
penghasilan.
- Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan operasinya.
- Penghasilan, artinya bahwa setiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan.
Terdapat tiga motif utama seseorang atau perusahaan
dalam memegamg uang kas :
1) Motif
transaksi: kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari
kegiatan-kegiatan bisnis sehari hari
2) Motif
berjaga-jaga; kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebutuhan
pembayaran kas yang tak terduga
3) Motif
spekulasi; kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulasi agar mendapat keuntungan
jika ada peluang jangka pendek.
Tips-tips cara pengelolaan kas :
1. Pengurangan
waktu penagihan piutang, yaitu waktu yang diperlukan untuk prosedur penagihan
diusahakan secepat mungkin.
2. Pengurangan
waktu pengumpulan kas, misalnya dengan proses otomatisasi perbankan
3. Pengendalian
pengeluaran kas secara mudah dan tepat waktu dengan pemusatan utang dalam satu
atau beberapa rekening.
4. Mebentuk
prosedur operasional pembayaran kas
5. memperlambat
pembayaran dengan PTD (payble trough draft seperti cek mundur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
persediaan kas :
1. Perimbangan
antara cash inflow dan cash outflow
2. Penyimpangan
terhadap aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya
hubungan financial yang baik dengan bank-bank
4. Penganggaran
kas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar