1. PENGERTIAN ORGANISASI
Dalam tahun 1961 Presiden John F. Kenedy menyatakan suatu tekad untuk mencapai tujuan pendaraan manusia di bulan sebelum akhir dekade. Tetapi pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui apakah bulan dapat didarati pesawat atau manusia. Jika semua misteri itu dapat diatasi dan tujuan dapat dicapai, maka akan menjadi suatu tantangan organisasional terbesar dalam sejarah.
A. Apa yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi merupakan suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu : interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan, dan struktur.
2. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Setiap organisasi mempunyai suatu komponen informal di samping komponen formalnya.
A. Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal bagian yang dapat dilihat, sedangkan informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.
B. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasai informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut yang disebut sistem tanaman. Kelompok kerja dalam organisasi informal dibagi menjadi 3 kategori karyawan, yaitu :
· Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
· Anggota-anggota kelopmpok pinggir (fringe group)
· Anggota-anggota kelompok (out group)
C. Sentralisasi VS Desentarlisasi
Istilah sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai dalam manjemen. Organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah : 1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan. 2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan. 3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti rencana tindakan yang beragam. Sedangkan keburukannya antara lain : (1) jika perusahaan berkembang dengan pesa, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak. (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Dalam desentralisasi para manajer lebih bawah mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
3. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
Struktur organisasi yang baik harus mendukung moral karyawan. Karyawan yang mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.
A. Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada 3 elemen kunci, yaitu: (1) Interkasi kemanusiaan. (2) Kegiatan yang terarah ke tujuan. (3) Struktur. Tujuan sebuah perusahaan yang berupa menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen. Tujuan-tujuan itu harus dipecah ke dalam tujuan khusus untuk setiap perusahaan dan karyawan. Diantaranya : hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Dan ada departementalisasi yang bertugas untuk penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi.
a. Wewenang dan Tanggung Jawab
Tindakan yang menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas. Di samping tanggung jawab, bawahn juga diberikan wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut.
b. Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Rentangan pengendalian merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawah secara langsung bawahan sebanyak antara 4 sampai 8 orang. Dan faktor-faktor kritis yang menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah : jenis pekerjaan, pelatihan karyawan, kemampuan manajer, dan efektifitas komunikasi.
c. Manajemen Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi yang kecil. Komunikasi yang jelas sangat penting berfungsinya organisasi secara lancar. Dan masalah komunikasi ini semakin banyak dengan tumbuhnya organisasi.
d. Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Menurut Parkinson, penyebab terjadinya kecenderungan untuk menambah karyawan adalah:
· Keinginan manajer sendiri untuk membangun kerajaan dengan menambah bawahan.
· Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.
B. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hibungan yang ada. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan tang menggambarka tentang hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab.
C. Organisasi Garis
Yaitu kekuasaan yang mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke Karyawan-karyawan dibawahnya. Adapun kebaikan dan keburukan organisasi garis, yaitu:
Kebaikan organisasi garis :
· Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
· Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan.
· Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
· Menghemat biaya.
Keburukan organisasi garis :
· Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
· Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
· Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.
D. Organisasi Garis dan Staf
Organisasi garis dan staf merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung seperti ini dinamakan hubungan garis. Kebaikan organisasi garis dan staf yaitu :
· Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagian.
· Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan.
· Staf dapat mendidik para petugas.
· Adanya kesatuan dalam pimpinan.
Keburukan organisasi garis dan staf, yaitu:
· Kadang-kadang staf tidak lagi member saran tetapi perintah.
· Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.
· Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
E. Organisasi Fungsional
Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan /pekerja mempunyai beberapa pimpinan. Adapun kebaikan dari organisasi fungsional, yaitu:
· Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
· Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
Keburukan organisasi fungsional, yaitu :
· Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
· Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
· Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat cecara cepat diatasi.
· Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
F. Organisasi Komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perushaan. Untuk membentuk komite harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
1. Suasananya santai dan bersifat informal.
2. Semua anggota Komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Masing-masing anggota Komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
5. Keputusan diambil secara konsensus.
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
Adapun kebaikan dari Komite, diantaranya :
· Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota.
· Keputusan ditentukan bersama, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
· Menciptakan koordinasi yang lebih baik serta meningkatkan pengawasan.
Keburukan Komite, yaitu :
· Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan.
· Keharusan untuk berkompromi.
· Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi.
· Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
G. Organisasi Matrik
Organisasi matrik ini digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan staf yang sudah ada. Organisasi matrik juga disebut organisasi manajemen proyek, dan dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Karena struktur ini dirancang untuk menangani masalah atau proyek khusus, maka pengidentifikasian proyek seperti itu perlu diikuti dengan pemilihan sebuah tim yang anggota-anggotanya mempunyai keahlian yang diperlukan. Organisasi matrik itu menghasilkan kombinasi dari wewenang ganda. Kebaikan organisasi matrik adalah :
· Luwes dan memberikan metode untuk memusatkan perhatian dalam masalah-masalah utama yang spesifik.
· Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
Keburukan organisasi matrik, yaitu:
· Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional.
· Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu.
· Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.
4. PERILAKU KEORGANISASIAN
Orang yang berperilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam perilaku keorganisasian. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
A. Kelompok Kerja
Dalam semua organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja. Kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan yang serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai suatu kelompok. Dalam beberapa hal, kelompok-kelompok itu terbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Keanggotaannya dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu : (1) keakraban satu sama lain. (2) kepentingan bersama. (3) pekerjaan serupa. (4) persahabatan. Semua ini akan menjadi dasar untuk saling melengkapi bagi kelompok-kelompok kerja yang ada.
B. Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang beperilaku seperti yang mereka lakukan.
a. Jenjang Kebutuhan Karyawan
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dapat memotivasi perilaku manusia, sedangkan kebutuhan yang belum terpenuhi tidal akan lama menjadi motivator meskipun dapat muncul kembali menjadi motivator. Teori motivasi dari Maslow menekankan 2 ide dasar, yaitu :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2. Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
C. Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Menurut penelitian di Amerika, 80% sampai 90% secara konsisten melaporkan bahwa mereka merasakan kepuasan dengan pekerjaannya. Oleh Musselman dan Jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
D. Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pimpinannya, karyawan, dan situasi yang ada. Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan iklim kerja bagi karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar