Sabtu, 30 Oktober 2010

PEMASARAN


1. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
            Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh. Menurut William J. Stanton definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa dan dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
B. Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
            Selain pemasaran, kegiataan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah: produksi dan konsumsi. Faedah adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Pemasaran menciptakan 4 faedah, yaitu: faedah waktu yang menyediakan produk saat konsumen membutuhkan. Faedah tempat untuk menyediakan produk pada tempat yang strategis. Faedah milik yang mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual ke pembeli. Dan faedah informasi yang memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.
C. Konsep Pemasaran
            Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangungn hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern. Dalam pendekatan studi pemasaran terbagi menjadi 5 macam pendekatan yaitu: pendekatan serba fungsi, serba lembaga, serba barang, serba manajemen, dan serba sistem.
D. Pendekatan serba Fungsi
            Ada fungsi pokok pemasaran, yaitu :
a)      Penjualan yang merupakan sumber pendapatan dengan harapan memperoleh laba.
b)      Pembelian yang bertujuan membeli barang-barang yang dibeli untuk dijual.
c)      Pengangkutan yaitu fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
d)     Penyimpanan yaitu fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi.
e)      Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern.
f)       Penanggungan resiko yaitu fungsi menghindari dan mengurangi resiko.
g)      Standardisasi dan grading, standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang hasil manufaktur, sedangkan grading adalah usaha untuk menggolongkan barang ke dalam golongan standart kualitas.
h)      Pengumpulan informasi pasar, dalam fungsi ini menerangkan tentang macam barang  yang beredar di pasar.
E. Pendekatan Serba Lembaga
            Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi. Lembaga tersebut adalah: penyedia bahan, produsen, perantara pedagang, perantara agen, perusahaan saingan, dan pembeli akhir.
F. Pendekatan Serba Barang
            Pendekatan serba barang bisa disebut juga pendekatan organisasi industri yang merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertetu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir.
G. Pendekatan Serba Manajemen
            Pendekatan serba manjemen mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Dan yang terakhir Pendekatan Serba Sistem ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran. Definisi dari sistem/sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
2. STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
            Struktur organisai pemasaran tidak selalu sama setiap perusahaan, tergantung pada kondisi dan tujuan yang akan dicapai. Pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang dikelompokkan ke dalam 2 sub bagian, yaitu : sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang dan sub bagian penjualan umum. Kepala sub bagian perecanaan pemasaran bertanggung jawab atas masalah- masalah, diantaranya : (1) perencanaan dan perdagangan barang, (2) periklanan, (3) riset pemasaran, (4) analisis dan pengawasan penjualan, (5) anggaran penjualan. Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masalah-masalah : (1) penjualan lapangan, (2) kegiatan kantor penjualan termasuk servis langganan dan servis barang.
3. PASAR
            Menurut W. J. Stanton, pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannnya. Dari definisi tersebut ada 3 unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya. Pada umumnya pasar dikelompokkan dalam 4 golongan, yaitu : pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, dan pasar pemerintah. Untuk meningkatkan efisiensi pasar, diperlukan segmentasi pasar yaitu kegiatan menbagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasa yang bersifat heterogen.
4. MARKETING MIX DAN PRODUK
            Marketing mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Sedangkan produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba.
A. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
            Barang-barang dibagi menjdi 3 bagian, yaitu:
a)      Barang tahan lama yaitu barang-barang yang dapat dipakai berkali-kali.
b)      Barang tidak tahan lama yaitu barang-barang yang hanya bisa dipakai 1 kali.
c)      Jasa yaitu kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
B. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
            Barang konsumsi dapat digolongkan ke dalam 3 bagian, yaitu :
a)      Barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, misalnya rokok, sabun.
b)      Barang shopping adalah barang yang harus dibeli dengan membandingkan mutu, harga, kemasan, seperti perabot rumah tangga.
c)      Barang spesial adalah barang yang mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja, seperti barang antik, perhiasan. 
Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi, dibedakan menjadi 5 golongan, sebagai berikut :
a)      Bahan baku yang merupakan baha pokok untuk mebuat barang lain, misalnya kapas untuk membuat barang, jerami untuk membuat kertas.
b)      Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang yang sudah masuk dalam proses produksi,seperti benang untuk membuat tekstil.
c)      Perlengkapan operasi adalah barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi, seperti minyak pelumas untuk mesin-mesin.
d)     Instalasi yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik/perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama, seperti mesin penggiling gabah.
e)      Peralatan ekstra yaitu alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik( truk, gerobak, dan sebagainya)
C. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle )
            Barang yang memiliki silkus terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran. Siklus kehidupan terdiri atas 4 tahap, yaitu : (1) Tahap perkenalan, yaitu tahap pertama dimana barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar, barang yang dijual umumnya barang baru. Karena masih pada tahap permulaan, biaya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya untuk promosi sehingga laba yang diperoleh rendah. (2) Tahap pertumbuhan, dalam tahap ini penjualan meningkat dengan cepat, disini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. (3) Tahap kedewasaan dan kejenuhan, pada tahap ini kita masih melihat bahwa penjualan masih meningkat. Pada tahap ini tingkat laba mulai menurun. Usaha periklanan mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan. (4) Tahap kemunduran ini penjualan semakin menurun, dan labanya juga menurun, bahkan menderita rugi. Untuk mengatasinya, perusahaan harus sudah memasarkan barang baru untuk menggantikan barang lama.
D. Merk
            Brand adalah suatu nama,istilah simbol,disain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilakan oleh pesaing.
5. SALURAN
            Saluran distribusi barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri.
A. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri.
            Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang-barang yang ada, baik melalui perantara maupun tidak. Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen. Adapun macam-macam perantara, yaitu : pedagang besar, pengecer, dan agen. Adapula macam-macam dari saluran distribusi, yaitu : Saluran 1. Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana. Saluran 2 yaitu sebagai saluran distribusi langsung. Saluran 3, yang banyak dipakai oleh produsen barang konsumsi. Saluran 4, sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar. Saluran 5, disini produsen memlilih agen sebagai penyalurnya. Saluran 6, yang mendistribusikan barang industri dari produsen ke pemakai industry. Saluran 7, yang menggunakan barang industri untuk mencapai pasarnya. Saluran 8, saluran yang dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan. Saluran 9, yang dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.
B. Saluran Distribusi Ganda
            Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sakuran distribusi adalah:
·         Jenis barang yang dipasarkan, produsen yang menghasilkan produknya.
·         Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian, dan pasar yang dituju.
Saluran distribusi ganda ini sering juga dipakai untuk mencapai pasar yang sama, meskipun terdapat beberapa perbedaan, terutama dalam jumlah pembeli dan kepadatan pasarnya.
C. Perantara Saluran
            Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran. Adapun jenis-jenis perantara adalah : pedagang besar yamg merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama dalam menyalurkan barang produksi. Pedagang besar ini diglolongkan ke dalam : pedagang besar dengan fungsi penuh dan pedagang besar dengan fungsi terbatas. Pengecer, perdagangan eceran ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung. Adapun jenis-jenis pengecer diantaranya: general merchandise store yang merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam barang. Single line store adalah penggolongan yang dihubungkan dengan kelompok barang yang dijual. Specialty store yang dimana barang yang dijual hanya sebagian saja.
D. Agen
            Jenis-jenis agen yang ada, diantaranya : agen penjualan, agen pembelian, dn agen pengangkutan. Dalam hal jumlah perantara dan saluran, produsen mempunyai 3 alternatif yang ditempuhnya, yaitu (1) Distribusi intensif merupakan suatu strategi dimana perusahaan mnggunakan sebanyak mungkin penyalur. (2) Distribusi selektif merupakan strategi dimana perusahaan menggunakan sejumlah pedagang besar. (3) Distribusi eksklusif merupakan strategi perusahaan dengan menggunakan 1 pedagang besar.
E. Distribusi Fisik
            Distribusi fisik digunakan untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dan ada 2 masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik, yaitu: pengangkutan dan penyimpanan. Pengangkutan adalah pemindahan barang melalui suatu jalan. Agen pengangkutn ini dapat dibedakan menurut 2 cara, yaitu :
·         Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya. Dalam hal ini agen pengangkutan digolingkan ke dalam : angkutan dengan truk, kereta api, pipa, pesawat udara, dan kapal.
·         Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya. Dalam hal ini agen pengangkutan digolongkan ke dalam : agen pengankutan umum, kontrak, sendiri, dan perantara angkutan.
F. Penyimpanan
            Masalah peyimpanan sering memerlukan pemikiran tersendiri. Dalam hal ini perusahaan dapat menyewa fasilitas penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum. Biaya sewa yang harus dibayar ditentukan pada besarnya ruangan yang digunakan.
6. PENENTUAN HARGA
            Uang merupakan alat pembayaran atau alat tukar. Tetapi dapat dikatakan juga sebagai sejumlah nilai pertukaran. Pengertian dari harga itu sendiri adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manjemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
            Tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
(1) Keadaan Perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Kenaikan harga yang paling menyolok terjadi pada harga barang-barang mewah, impor, dan barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri. (2) penawaran dan permintaan, permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu, sedangkan penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. (3) elastisitas permintaan, sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harga tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. (4) persaingan, harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Selain persaingan murni, dapat pula terjadi keadaan persaingan lainnya, seperti : persaingan tidak sempurna, oligopoly, dan monopoli. (5) biaya, biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. (6) tujuan perusahaan, tujuan-tujuan yag hendak dicapai tersebut, antara lain : laba maksimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, dan kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu. (7) pengawasan pemeritah yang dapat diwujudkan dalam bentuk penentuan harga maksimum dan minimum.
B. Metod-metode Penetapan Harga
            Ada 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
 
1. Penetapan Harga Biaya Plus, dalam metode ini harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut. Rumusnya :    

HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL
 
2. Penetapan Harga Mark-Up, disini perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga mark-up. Rumusnya :

3. Penetapan Harga Brek-even, sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada perimintaan pasar. Metode ini menggunakan beberapa tanggapan tertentu, yaitu :
·         Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel & biaya tetap.
·        
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
 
Seluruh barang yang diproduksi akan terjual, dan variabel per unitnya tetap.
Rumusnya :                                                                                                                                   
Politik penetapan harga diantaranya : (1) penetapan harga psikhologis digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer. (2) price lining, disini penjual menentukan beberapa tingkatan harga pada semua barang yang dijual. (3) potongan harga, merupakan pengurangan dari harga yang ada. Adapun jenis-jenis potongan yang diberikan oleh penjual, diantaranya : potongan kuantitas, dagang, tunai, dan musiman. (4) penetapan harga geografis, dimana penjual harus mempertimbangkan ongkos angkut.
7. PROMOSI DAN PERIKLANAN
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi. Kegiatan promosi ini pada umumnya ada 4, yaitu : periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas dan hubungan masyarakat. Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan periklanan antara lain : mendukung program personal, mengadakan hubungan dengan para penyalur. Jenis periklanan ada 2, yaitu : periklanan barang dan periklanan kelembagaan. Adapun media dari periklanan, diantaranya : surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan biro periklanan.
8. PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Promosi penjualan merupakan penjualan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dll. Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media, namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut