Makna konotasi
adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan
makna denotasi yang mengalami penambahan. Sebuah kata disebut mempunyai makna
konotatif apabila kata itu mempunyai ”nilai rasa”, baik positif maupun negatif.
Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih
tinggi, baik, halus, sopan dan menenangkan.
Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar,
kotor, dan tidak sopan
Jika tidak
memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi. Tetapi dapat juga
disebut berkonotasi netral. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke
waktu. Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena
berarti ’cerewet’, tetapi sekarang konotasinya positif.
Memang, kata binatang menempati porsi yang cukup
besar dalam penggunaan kata, frasa, atau istilah yang bermakna konotatif.
Beberapa contoh di antaranya adalah Macan Bekasi, Singa Asia, Tenaga Kuda, Ayam Kampus,
Ayam Sayur, Tikus Kantor, Macan Ompong, Kuda Hitam, Kupu-kupu Malam, Cacing
Kepanasan, Malu-malu Kucing, Wajah Serigala, Kaki Gajah, Cinta Monyet,
dan sebagainya. Beberapa contoh frasa idiomatik di atas terbagi kepada dua
kelompok yaitu konotasi positif dan konotasi negatif. Yang termasuk konotasi
positif seperti Macan Bekasi, Singa Asia, Tenaga Kuda, dan Kuda Hitam.
Sedangkan sisanya berkonotasi negatif. Asal-muasal penggunaan frasa idiomatik
tersebut sepertinya karena tiga hal yaitu (1) menyindir, (2) menutupi, atau (3)
perilaku eufemis
Contoh :
- Rani terlihat malu malu kucing saat ditanyai tentang pacarnya oleh ibundanya. ( maksud malu malu kucing dalm kalimat diatas bahwa rani malu malu atau canggung dalam menjawab pertanyaan ibunya)
- Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat dalam kalimat tersebut disebut sebagai rentenir)
- Ayah dijadikan kambing hitam dalam kasus di kantornya."kata kambing pada kalimat tersebut bermakna tersangka pada perkara kejahatan yang tidak dilakukan ( kata kambing pada kalimat tersebut merupakan kata frase )
- Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak Lurah. Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena arti bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik.
- Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (maksud dari kalimat tersebut bahwa pejabat berusaha menghilangkan bukti dari kasus korupsi yang sudah ia perbuat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar